Gambar Hiasan
Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad): apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakan- “Apa jua harta benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan.” Dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka sesungguhnya Allah sentiasa mengetahuinya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda,
1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya).
(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya).
2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)
Aku......
Aku dah kehilangan abah yg paling aku sayang...
Aku sangat sedih kenangkan nasib aku...
Aku redha dalam keterpaksaan...
Aku masih ada bonda utk ku luah dan menikmati kasih sayang...
Tapi... bertuah kah aku?
Bernasib baik kah aku?
Sebagaimana insan lain di sekelilingku?
Insan- insan dalam suasana baru ku?
Hati aku berbisik...
Hati aku meronta ingin tahu...
Aku bertemu dengan mereka..
Aku bertentang mata dengan mereka...
Aku bersedia mendengar cerita mereka...
Mereka mula bercerita...
Ingin ku berkongsi derita...
Namun.... cecair jernih menyapa mata...
Demi Allah! Mereka sangat derita....
Insan pertama ibunya di penjara...
Si ayah hilang entah kemana...
Menitis air mataku saat dia cerita..
Apabila ada insan memerli dan berprasangka...
Insan kedua ibunya dah tiada...
Hanya ayah dan nenek tempat berkongsi cerita..
Namun si ayah enggan memelihara...
Lalu meninggalkan dia untuk sementara...
Insan ketiga tak punya lagi bapa...
Langsung tak tahu apatah lagi bersua...
Ibunya sahaja penawar jiwa..
Ibunya melahirkan tanpa tahu siapa bapanya...
Insan keempat tak punya siapa...
Langsung tak beribu ataupun berbapa...
Airmatanya menitis saat bercerita...
Sering menangis sendirian hingga subuh menjelma....
Mereka tidak senyum apatah lagi tertawa...
Mereka diam malu bercerita...
Mungkin takut nasib dijaja...
Aku diam tanpa bersuara...
Aku gagahi mendekati mereka...
Aku tersentuh merenung muka...
Aku tergamam betapa seksanya mereka...
Aku kagum kekuatan mereka...
Aku malu pada diri aku..
Aku pernah rasa malangnya nasibku...
Rupanya ada lagi yg lebih teruk dari aku...
Ah! Bodohnya aku!
Tiada kata manis dari bibirku...
Tiada janji indah untuk mereka dari diriku..
"Cikgu sayang pada kamu" itu je yg ku mampu...
Kerana aku tak sanggup menahan sebakku....
-NORT-13/01/11-
Aku dah kehilangan abah yg paling aku sayang...
Aku sangat sedih kenangkan nasib aku...
Aku redha dalam keterpaksaan...
Aku masih ada bonda utk ku luah dan menikmati kasih sayang...
Tapi... bertuah kah aku?
Bernasib baik kah aku?
Sebagaimana insan lain di sekelilingku?
Insan- insan dalam suasana baru ku?
Hati aku berbisik...
Hati aku meronta ingin tahu...
Aku bertemu dengan mereka..
Aku bertentang mata dengan mereka...
Aku bersedia mendengar cerita mereka...
Mereka mula bercerita...
Ingin ku berkongsi derita...
Namun.... cecair jernih menyapa mata...
Demi Allah! Mereka sangat derita....
Insan pertama ibunya di penjara...
Si ayah hilang entah kemana...
Menitis air mataku saat dia cerita..
Apabila ada insan memerli dan berprasangka...
Insan kedua ibunya dah tiada...
Hanya ayah dan nenek tempat berkongsi cerita..
Namun si ayah enggan memelihara...
Lalu meninggalkan dia untuk sementara...
Insan ketiga tak punya lagi bapa...
Langsung tak tahu apatah lagi bersua...
Ibunya sahaja penawar jiwa..
Ibunya melahirkan tanpa tahu siapa bapanya...
Insan keempat tak punya siapa...
Langsung tak beribu ataupun berbapa...
Airmatanya menitis saat bercerita...
Sering menangis sendirian hingga subuh menjelma....
Mereka tidak senyum apatah lagi tertawa...
Mereka diam malu bercerita...
Mungkin takut nasib dijaja...
Aku diam tanpa bersuara...
Aku gagahi mendekati mereka...
Aku tersentuh merenung muka...
Aku tergamam betapa seksanya mereka...
Aku kagum kekuatan mereka...
Aku malu pada diri aku..
Aku pernah rasa malangnya nasibku...
Rupanya ada lagi yg lebih teruk dari aku...
Ah! Bodohnya aku!
Tiada kata manis dari bibirku...
Tiada janji indah untuk mereka dari diriku..
"Cikgu sayang pada kamu" itu je yg ku mampu...
Kerana aku tak sanggup menahan sebakku....
-NORT-13/01/11-
0 comments:
Post a Comment